Kelas Kata Dalam Morfologi
Posted on Oktober 24, 2011 by Brs
Mustolih
Bahasa Indonesia mengenal pengelompokan kosa
dalam bentuk kelas kata. Tata bahasa Indonesia banyak pendapat para mengenai
jumlah dan jenis kelas kata. Kelas kata terdiri dari seperangkat kategori
morfologis yang tersusun dalam kerangka sistem tertentu yang berbeda dan sistem
kategori morfologis kelas kata lain. Kategori morfologis adalah sederetan kata
yang memiliki bentuk gramatikal dan makna gramatikal yang sama. Setiap kategori
morfologis itu terbentuk oleh prosede morfologis tertentu. Prosede morfologis
adalah pembentukan kata secara sinkronis. Prosede morfologis itu ada dua macam
yaitu derivasi dan intleksi. Derivasi adalah prosede morfologis yang
menghasilkan kata-kata yang makna leksikalnya berbeda dari kata pangkal pembentuknya.
Sebaliknya, infleksi menghasilkan kata-kata yang bentuk gramatikalnya
berbeda-beda, tetapi leksemnya tetap seperti pada kata pangkalnya.
Kategori Morfologi Kelas Kata Bahasa
Indonesia dapat dibedakan atas:
1. Kelas Nomina
Untuk menentukan suatu kata termasuk nomina,
digunakan penanda valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis
pembangun kerangka sistem morfologi nomina itu ditandai oleh valensi sintaktis
yang sama, yaitu (1) mempunyai potensi berkombinasi dengan kata bukan, (2) mempunyai
potensi didahului oleh kata di, ke, dari, pada.
Kelas nomina yang ditemukan dan data terdiri
dan: (1) nomina murni, yakni nomina yang tidak berasal dari kelas kata lain,
(2) nomina deverbal, yakni nomina yang terbentuk dari verba.
a. Nomina Murni
Nomina murni terdiri dari nomina dasar
(monomorfemis) dan nomina turunan (polimorfemis). Nomina turunan yang terbentuk
dari kata-kata nomina disebut nomina denominal.
Ø Nomina Dasar
Nomina murni berbentuk dasar yang ditemukan
pada data ada lima macam yaitu:
Contoh: anak,baju, kepala, orang, nasi
rumah, pakaian, pasar, perut, piring, plastik, rejeki, salak, logam lengan,
lantai, lekaki, kursi, kota, panggung, kilometer, kelas, kaos, jalan, huja,
gerimis, gelas, gambar, buah, ujung, uang, tempat, televisi,teh, tangan, tamu,
tali, sisi, sepatu, wong, bulan, mata,
Ø Nomina Denominal
Nominal denominal yang d.temukan pada data,
terdin dari beberapa kategori morfologis. Semuanya terbentuk dengan denvasi,
berpangkal pada nomina dasar, yakni:
Ø Kategori D-an.’
Kategori ini menyatakan makna
‘daerah/wilayah/komplek/kurnpulan sesuatu yang tersebut pada pangkal
pembentukan’. Contoh: pakaian,
Ø Kategori D-an”
Kategori ini menyatakan makna ‘hasil’.
Contoh: ikatan, sebutan
Ø Kategori se-D
Kategori ini menyatakan makna ‘satu”. Contoh:
sebatangkara
Ø Kategori D-D1-an
Kategori ini menyatakan makna ‘seperti’.
Contoh: orang-orangan
Ø Kategori per-D-an’
Kategori ini menyatakan makna “hal’ .
Contoh: perhatian
Ø Kategori ke-D-an’
Kategori ini menyatakan makna “hal’ .
Contoh:kesempatan
Ø Kategori pcng-D-an
Kategori ini menyatakan makna ‘proses’.
Contoh: pengalaman
b. Nomina Transposisi
Dari data nomina transposisi tidak ditemukan
dalam kartu kata
2. Kelas Verba
Untuk menentukan suatu kata termasuk verba,
digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori pembangun kerangka
sisteni morfologi verba itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama, yaitu
mempunya; potensi berkomhinasi dengan kata: tidak, sudah, sedang, akan, baru,
telah, belum, mau, hendak,
Kelas verba yang ditemukan pada data terdiri
dari (1) verba murni, yakni verba yang tidak berasal dari kelas kata lain, (2)
verba denominal, yakni verba yang terbentuk dari nomina, (3) verba
deadjektival, yakni verba yang terbentuk dan adjektiva, (4) verba denuineral,
yakni verba yang terbentuk dari numeralia, dan (5) verba depronominal, yakni
verba yang terbentuk dari pronomina.
a. Verba Murni
Verba murni terdiri dari verba dasar
(monomorfemis) dan verba tur. (polimorfemis). Verba turunan yang terbentuk dan
kata-kata verba disebut verba diverbal.
Ø Verba Dasar
Verba murni, berbentuk dasar yang ditemukan
pada data ada yaitu: ada, bangkit, pergi, puasa, pulang, balik, makan, mampir,
datang, ucap, ubah, turun, tinggal, terima, singgah ,aman ,
Ø Verba Deverbal
Verba deverbal yang ditemukan pada data,
terdiri dari beberapa kategori morfologis, yaitu:
1) Kategori di-D
Kategori ini menyatakan makna ‘tindakan
disengaja berfokus sasaran”. Contoh: diangkat, à verba 1
2) Kategori ter-D”
Kategori ini menyatakan makna “dapat di’.
Contoh: tersenyum à verb 1
3) Kategori meng-D
Kategori ini menyatakan makna ‘tindakan yang
disengaja berfokus pelaku’.
Contoh: menyeret, menempel, menukar,
mengangguk,memakai, menuju, meniru, mengangkat, memakai à verba 1
4) Kategori meng-(D-i)
Kategori ini menyatakan makna ‘lokatif.
Contoh: menyikapi, mempunyai à verba 2
5) Kategori meng-(D-kan)
Kategori ini menyatakan makna
‘benefaktif/direktif
Contoh: meneruskan, menyilakan, menyebabkan
à verba 1
6) Kategori ber-D-an
Kategori ini menyatakan makna ‘malakukan
perbuatan berlangsung lama, bisa sendiri atau dengan orang lain’.
Contoh: berpandangan à verba 2
7) Kategori ber-D
Kategoii ini menyatakan makna ‘tindakan
bcrlangsung lama’.
Contoh: berakhir, berada, berteduh à verba
2,
Kategori meng-D
Kategori ini menyatakan makna ‘proses/keadaan’.
Contoh: melompatà verba 2
b. Verba Transposisi
Verba Denominal
Verba denominal yang ditemukan pada data
meliputi enam kategori morfologis, yaitu.
1) Kategori meng-D
Kategori ini diderivasikan dari nomina
kategori D melalui derivasi zero sehingga terbentuk verba kategori D yang
menyatakan makna ‘tindakan yang disengaja berfokus pelaku’.
Contoh: menutup, meningkat à verba I
2) Kategori meng-(D-i)
Kategori ini berasal dari nomina kategon D
kemudian dMenvasikan verba kategori D-i yang maknanya ‘lokatif. Contoh.
menangani à verba 2
3) Kategori di-(D-i)
Kategori ini berasal dari nomina kategori D
kemudiun diderivasikan menjadi verba kategori D-i yang mempunyai makna
‘kausatif.
Contoh: ditandatangani à verba 2
4) Kategori meng-(D-kan)
Kategori ini berasal dari nomina kategori D
kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-kan yang menyatakan makna
‘kausatif.
Contoh: rnerupakan à verba 2
5). Kategori di-(D-kan)
Kategori berasal dari nomina kategori D
kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-kan yang menyatakan makna
‘kausatif.
Contoh: disebutkan, dimanfaatkan,
disimpulkan, dilaksanakan, dilakukan à verba 2
6) Kategori ber-D
Kategori ini diderivasikan dari nomina
kategori D dan menyatakan makna ‘tindakan berlangsung lama’.
Contoh: bertekad àverba 2
Ø Verba Deadjektival
Verba deadjektival yang ditemukan pada data,
meliputi dim macam kategori morfologis, yaitu:
1) Kategori meng-(D-i)
Kategori ini berasal dari adjektiva kategori
D kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-i yang menyatakan makna ‘kausatif.
Contoh: menjiwai, menghargai, menanggapi à
verba 2
2) Kategori meng-(D-kan)
Kategori ini berasal dari adjektiva kategori
D kemuadian diderivasikan menjadi verba kategori D-kan, yang menyatakan makna
‘kausatif.
Contoh: melaksanakan menyenangkan, melanjutkan
à verba 2
Ø Verba Demimeral
Dari data hanya ditemukan salu kalegori
morfologis verba denumeral, yaitu kategori meng-D, yang diderivasikan dari
numeralia bentuk dasar yang menyatakan makna ‘proses/keadaan’.
Contoh: menyeluruh -» verba 2
Ø Verba Depronominal
Dari data hanya ditemukan satu kategori
morfologis verba depronominal, yaitu kategori meng-(D-i), yang berasal dari
pronomina bentuk dasar kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-i yang
menyatakan makna ‘repetitif. Contoh: mengakui —>• verba 1
3. Kelas Adjektiva
Untuk menentukan suatu kata termasuk
adjektiva, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis
pembangun kerangka sistem morfologi adjektiva itu ditandai oleh valensi
sintaktis yang sama yaitu mempunyai potensi berkombinasi dengan kata: sangat,
agak, paling, amat, sekali,
Kelas adjektiva yang ditemukan pada data
hanya satu kategori morfologis, yaitu berupa adjektiva bentuk dasar yang
terdiri dari:
Contoh: apes, aman, akrab, takut, basah,
banyak, baik, bodoh, cukup, kerdil, salam, suka, sudah, tersinggung, berwibawa,
terlalu, spona, serius, sering, cantik, tenang,
4. Kelas Numeralia
Untuk menentukan suatu kata lermasuk
numeralia, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis
pembangun kerangka sistem morfologis numeralia itu ditandai oleh valensi:
sintaktis yang sama yaitu dapat bergabung dengan nomina.
Kelas numeralia yang ditemukan pada data
hanya ada satu macam yaitu nrmeralia murni. Adapun yang dimaksud numeralia
murni adalah numeralia yang tidak berasal dari kelas kata lain. Numeralia murni
ini terdiri dari numeralia dasar
monomorfemis) dan numeralia tunman
(polimortemis). Numeralia turunan yang terbentuk dari kata-kata numeralia
disebut niimeralia denumeral.
a. Numeralia Dasar
Numeralia murni berbentuk dasar yang
ditemukan pada data ada dua macam, yaitu:
Contoh: sebuah, sederet, dua, tujuh,
sembilan, setiap, seorang,
b. Numeralia Denumeral
Numeralia denumeral tidak ditemuka pada data
kartu kata,
5. Kelas Adverbia
Untuk menentukan suatu kata termasuk
adverbia, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis
pembangun kerangka sistem morfologi adverbia itu ditandai oleh valensi
sintaktis yang sama yaitu dapat bergabung dengan verba.
Kelas adverbia yang ditemukan pada data
hanya ada satu kategori morfologis, yaitu berupa adverbia bentuk dasar yang
terdiri dari:
Contoh: tak, telah, akan, baru, sudah,
sedang, saja, juga,
6. Kelas Pronomina
Pronomina yang ditemukan pada data meliputi
tiga macam, yaitu:
a. Pronomina persona:
Contoh aku, suya,, anda, mereka.
b. Pronomina penunjuk:
Contoh: itu, adalah
c. Pronomina penanya:
Contoh: bila, kapan.
7.
KataTugas
Dari data yang ada ditemukan kata tugas yang
meliputi:
1. Preposisi:
Contoh: pada, kepada, di, terhadap, olch
karena.
Konjungsi:
Contoh: lalu, serta, yang, bahkan, sebelum, kulau, karena, tetapi, muku, ketika. kemudian, scakan-akan
Contoh: lalu, serta, yang, bahkan, sebelum, kulau, karena, tetapi, muku, ketika. kemudian, scakan-akan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar